Nasaruddin Umar Ajak Rawat Harmoni Beragama Melalui RUKUN Interfaith Leadership Program

Nasaruddin Umar Ajak Rawat Harmoni Beragama Melalui RUKUN Interfaith Leadership Program

Jakarta - Nasaruddin Umar Office (NUO) Sulawesi Selatan menggelar kegiatan RUKUN Interfaith Leadership Program dalam rangka Hari Toleransi Internasional 16 November 2023. Kegiatan ini mengusung tema "Nurturing Youth, Advancing Indonesia".
Program yang berlangsung selama empat hari mulai 16 hingga 19 November 2023 di Hotel Vertu Harmoni Jakarta ini diikuti oleh 30 pemuda-pemudi lintas iman dari seluruh Indonesia.

Pemuda pemudi ini terpilih setelah mempertimbangkan variasi latar belakang agama, gender, wilayah dan latar belakang bidang pendidikan masing-masing.

AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA. selaku founder NUO menggarisbawahi tema kegiatan ini "Nurturing Youth" yang merupakan implementasi dari sifat Rububiyah Tuhan Yang Maha Esa yang mengedepankan aspek kasih sayang dalam merawat makhluk-Nya.

Prof. Nasaruddin yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal ini menegaskan bahwa digelarnya kegiatan ini berupaya mendampingi pemuda-pemudi lintas iman Indonesia dalam proses pendewasaannya, dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin masa depan Indonesia yang memiliki pemikiran dan aksi yang toleran, terbuka dan inovatif.

Menjaga Harmoni dalam Perbedaan Agama
Di dalam kegiatan ini, peserta akan mendapatkan pengayaan kompetensi tentang manajemen diri, mental, finansial, dan mempertajam daya pikir kritis mereka di dunia maya dan dunia nyata. Selain itu, sebagai perwakilan komunitas dari daerahnya masing-masing, para pemuda dan pemudi terpilih ini juga dibekali ilmu terkait pengelolaan komunitas, membangun jaringan dan fundraising.

Adapun terkait dengan langkah kongkret untuk merawat harmoni hubungan antara umat beragama, peserta diajak untuk memahami makna identitas diri, hubungannya dengan manajemen konflik dan upaya mewujudkan perdamaian.

Kegiatan ini juga mengajak peserta untuk melakukan pencegahan dan kontra narasi ekstremisme dan kekerasan yang disebarkan oleh oknum umat dari berbagai macam agama.

Tak hanya dipaparkan dalam bentuk materi terkait toleransi dan kebangsaan, kegiatan ini juga mengajak peserta untuk merasakan langsung atmosfer kerukunan antara umat beragama dengan mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta yang berdampingan dengan Gereja Katedral.

Dalam kunjungan ini, peserta juga diajak untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan Indonesia dengan berkunjung ke Museum Perumusan Proklamasi, sebuah lokasi bersejarah yang menandai lahirnya sebuah negara baru yang dibangun dengan didahulukannya kepentingan persatuan nasional dari ego kelompok masing-masing.

Apresiasi dari Berbagai Pihak
Kegiatan yang digagas NUO ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Program yang bertujuan menjaga harmonisasi hubungan antar sesama ini dianggap sebagai kegiatan bernilai positif.

Dr. H. Amar Ahmad, M.Si., Asisten Deputi Karakter Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program moderasi beragama yang juga dijalankan oleh Kemenpora RI yang menargetkan generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan Bangsa.

Prof. Dr. Muhammad Adlin Sila, M.A., Ph.D., Staf Ahli Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia menegaskan pentingnya kegiatan ini, "Memperkuat Pendidikan Multikultural yang tugas utamanya adalah mendorong pengenalan dan apresiasi terhadap keberagaman sejak usia dini untuk membentuk sikap inklusif.", jelasnya.

Prof. Dr. Hj. A. Majdah Muhyiddin Zain, M.Si., selaku Direktur Eksekutif NUO Sulawesi Selatan menjelaskan pentingnya program ini untuk mendukung bonus demografi Indonesia yang akan mengalami puncak di tahun 2030 hingga 2045, dimana mayoritas penduduk Indonesia memasuki usia produktif, generasi inilah yang menjadi peserta di dalam kegiatan ini.

Darul Ma'arif Asry, M.A., selaku ketua panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi sebagai salah satu implementasi dari nilai utama NUO yang menjunjung tinggi pentingnya menjaga harmoni antara umat beragama untuk mengokohkan persatuan nasional.

Program ini merupakan langkah kongkret untuk memperbanyak ruang-ruang perjumpaan antara umat beragama yang dipercaya akan berdampak positif untuk mereduksi kesalahpahaman yang sering terjadi di dalam masyarakat yang sangat plural seperti Indonesia.


 

Tags : berita

Bagikan :