Ihsan dalam Peran Istri: Antara Ketaatan dan Kemandirian
Angka perceraian semakin mengkhawatirkan, dengan 35% pasangan bercerai setiap tahun. Ironisnya, 80% perceraian terjadi pada rumah tangga yang baru berjalan kurang dari lima tahun. Ini menunjukkan bahwa masa awal pernikahan adalah ujian terbesar yang menentukan kelangsungan hubungan.
Ihsan dalam Peran Istri: Antara Ketaatan dan Kemandirian menyoroti bahwa keharmonisan rumah tangga bergantung pada keseimbangan antara kemandirian, dan sikap saling memahami dalam menghadapi berbagai dinamika pernikahan. Pasangan muda sering menghadapi tantangan emosional dan ekonomi di lima tahun pertama, yang dapat menjadi pemicu perceraian jika tidak dihadapi dengan kesabaran dan komunikasi yang baik. Oleh karena itu, membangun kepercayaan, keterbukaan, dan komitmen sejak awal menjadi kunci agar pernikahan tetap kokoh dan harmonis dalam jangka panjang.
Melewati fase lima tahun pertama berarti pasangan telah membangun understanding yang lebih dalam, di mana masalah rumah tangga cenderung menurun karena adanya pemahaman dan penerimaan satu sama lain. Oleh karena itu, pernikahan bukan hanya tentang romantisme awal, tetapi juga kesabaran dan kematangan dalam menghadapi ujian kehidupan bersama.
Tidak ada pasangan yang sempurna, mengganti pasangan bukanlah solusi. Kualitas rumah tangga ditentukan oleh bagaimana individu memperbaiki kualitas batinnya. Jika hati bersih dan penuh prasangka baik, maka rumah tangga akan menjadi lebih harmonis dan penuh keberkahan.
Tags : sosial nasaruddin umarBagikan :