Kemenag dan Kemensos Sinergi Perkuat Program Sosial Keagamaan, Termasuk Madrasah Rakyat
Jakarta – Selasa, 11 Maret 2025, Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Sosial (Kemensos) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam bidang sosial dan keagamaan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi berbagai persoalan sosial, termasuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan kesiapan Kemenag dalam mendukung program ini sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Ia menyoroti potensi sosial keagamaan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti zakat, wakaf, dan infaq. Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat berkontribusi besar dalam mengurangi kemiskinan ekstrem. Menurutnya, potensi pundi sosial yang ada sangat besar dan bisa secara signifikan membantu menangani kemiskinan ekstrem yang jumlahnya sekitar empat juta jiwa.
Menag juga mengusulkan agar madrasah menjadi bagian utama dalam program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah. Madrasah telah lama menjadi sarana pendidikan rakyat yang nyata di tengah masyarakat, sehingga dapat langsung dioptimalkan tanpa perlu membangun sistem baru. Saat ini, banyak madrasah dan pesantren yang masih kurang mendapatkan perhatian, padahal keduanya memiliki peran strategis dalam pendidikan masyarakat. Daripada dibiarkan terbengkalai, madrasah dan pesantren lebih baik dioptimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya.
Ia juga menekankan bahwa 90 persen pesantren di Indonesia dikelola oleh pihak swasta, sehingga kerja sama ini dapat menjadi solusi cepat dan efektif dalam pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin. Dengan memberdayakan madrasah dan pesantren, bukan hanya lembaga pendidikan tersebut yang terbantu, tetapi juga masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden untuk memperkuat koordinasi antar-lembaga. Ia menekankan pentingnya sinergi dalam menangani kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Selama ini, upaya penanggulangan kemiskinan sering kali terhambat oleh ego sektoral, sehingga Presiden menginstruksikan agar koordinasi antar-lembaga diperkuat demi memastikan program yang lebih efektif.
Sebagai langkah nyata dari kerja sama ini, pemerintah akan mendirikan Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas serta meningkatkan kesejahteraan keluarga kurang mampu. Faktor ekonomi menjadi penyebab utama anak putus sekolah, sehingga diharapkan dengan adanya Sekolah Rakyat dan Madrasah Rakyat, semakin banyak anak yang dapat melanjutkan pendidikan. Mensos juga berharap Kemenag dapat mendukung program ini dengan memastikan pendidikan berbasis nilai keagamaan dan penguatan karakter.
Kerja sama ini diharapkan dapat segera terealisasi dalam tahun ini sesuai arahan Presiden Prabowo. Pemerintah juga akan mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk mendukung keberlanjutan program ini. Kesepakatan dalam MoU ini mencakup berbagai aspek, seperti pengembangan kesejahteraan sosial, pertukaran data dan informasi, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penyusunan kebijakan strategis di bidang sosial, agama, dan pendidikan, serta pelatihan pengajaran keagamaan dan pembentukan karakter bagi guru dan tenaga pendidikan di lingkungan Kemensos.
Dengan adanya sinergi antara Kemenag dan Kemensos, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak nyata dalam pengentasan kemiskinan serta peningkatan pendidikan berbasis keagamaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Tags : berita nasaruddin umarBagikan :