Prof. Nasaruddin Umar dan Gagasan ke-Indonesiaan
Jakarta, nuo.or.id — Prof. Nasaruddin Umar baru saja merayakan milad ke-65 tahun. Hari bahagia ini juga dirangkaikan dengan launching dan bedah buku yang ditulis Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Borobudur, Minggu (23/6/2024). Narasumbernya adalah Prof. Dr. Irfan Idris, M.A (Direktur Pencegahan BNPT RI); Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA (Komisaris Utama Bank Mega Syariah); Romo Agustinus Heri Wibowo (Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan antara Agama dan Kepercayaan KWI).
Tiga buku yang ditulis Prof. Nasaruddin Umar yang kemudian dilaunching tersebut adalah: Fikih Ekonomi Kontemporer Sumber Rezeki Halal; Nasionalisme Indonesia dan Moderasi Beragama dan Tantangan Masa Depan Umat.
“NKRI menempatkan substansi dan kristalisasi nilai-nilai agama di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara amat penting, sebagaimana tercantum di dalam sila pertama Pancasila dan di dalam alinea-alinea Pembukaan UUD 1945,” ungkap Prof. Nas sapaan akrabnya.
Menurutnya, sikap mesti ditunjukkan sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan kesetiaan pada bangsa. Buku yang dilaunching ini katanya, menghadirkan berbagai isu terkait cara pandang tawassutiyah (moderasi) dalam bersikap dan menjalankan ketaatan pada Allah dan rasul-Nya. Dan, lanjutnya, di saat yang sama mampu menunjukkan kesetiaan dan komitmen kebangsaan yang kuat dan mengakar.
“Karenanya buku ini menawarkan pembahasan tentang moderasi beragama, membangun sikap toleran dan upaya-upaya meredam konflik yang telah atau potensial muncul dalam masyarakat,” ujar Prof. Nas.
Ia mengatakan, perbedaan bukan alasan untuk merusak kedamaian. Sebaliknya, perbedaan dan pluralitas dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan bisa menawarkan keindahan.
“Agama dan ke-Indonesiaan sama-sama memberikan nuansa kedamaian. Jika antara Agama dan bangsa berhadap-hadapan, apalagi berkonflik satu sama lain maka tentu sangat disayangkan,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia, Romo Agustinus Heri Wibowo menyampaikan apresiasi mendalam dalam momen Milad Prof. Nas. Menurut dia, Prof. Nas merupakan tokoh semua agama.
“Saya sering kali berdiskusi dengan Prof. Nas berbagai hal, baik soal keagamaan hingga ke-Indonesiaan. Karena sikap moderat dan nasionalismenya begitu tercermin dalam dirinya, saya bahkan lupa kami berbeda keyakinan,” tutupnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini juga dihadiri tokoh nasional seperti: Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla; Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas; Ketua Dewan Perwakilan Daerah Periode 2017-2019 Oesman Sapta Odang Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo; Menteri Pendidikan Nasional Periode 2009 – 2014 Mohammad Nuh; Menteri Agama Periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin; Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Tags : beritaBagikan :